Monday, July 1, 2013

Ear Mite (Tungau) pada Telinga Kucing dan Hewan Lain

Ear mite (tungau telinga) adalah sejenis kutu yang sering menyerang binatang (anjing, kelinci, hamster, marmut, gerbil, musang, mencit, tikus, kucing, dsb). Spesies tungau yang menyerang telinga kucing adalah Otodectes cynotis. Tungau ini biasanya hidup dipermukaan saluran telinga tetapi bisa juga ditemukan di bagian tubuh yang lain.


Tungau yang menyerang telinga kucing dalam jangka waktu lama (kronis), dapat menyebabkan gangguan telinga yang serius pada kucing.

Ear mite bergerak dan hidup di dalam saluran telinga. Tungau ini hidup dengan memakan jaringan yang mati dan cairan seperti lilin yang dikeluarkan oleh telinga. Tungau ini dapat menyebabkan iritasi dan berlanjut menjadi infeksi.

Iritasi dan infeksi yang berlangsung terus menerus dan berulang-ulang dapat menyebabkan kuit di saluran teinga menebal. Akibatnya saluran teinga menyempit sehingga fungsi pendengaran sedikit terganggu.

Biasanya tungau telinga tidak menyebabkan rusaknya gendang telinga. Tetapi adanya infeksi sekunder yang disebabkan bakteri atau jamur dapat menyebabkan kerusakan selaput gendang telinga. Bila ini terjadi, infeksi telinga bagian tengah yang parah dapat juga terjadi. Akibatnya hewan kehilangan keseimbangan, disorientasi dan gangguan syaraf lainnya.

Tanda-tanda kucing terserang ear mite
  • Menggoyang-goyangkan /menggeleng-gelengkan kepala.
  • Mencakar/menggaruk telinga sehingga terihat adanya luka atau kemerahan di sekitar telinga.
  • Kotoran telinga berwarna coklat tua kehitaman, kering menyerupai serbuk kopi.
  • Kadang-kadang terlihat kerak-kerak kering di sekitar telinga bagian dalam.
  • Ditemukan adanya ear mite.

Darimana kucing tertular ear mite.

Ear mite berpindah dari inang satu ke inang lain melalui kontak fisik. Ear mite berasal dari hewan lain atau kucing lain yang hidup bersama kucing anda. Karena ear mite mudah sekali menulai melalui kontak fisik, maka pengobatan ear mite harus dilakukan menyeluruh terhadap semua kucing yang hidup bersama di rumah anda.

Ear mite sangat menular di antara anjing dan kucing. Ada beberapa spesies ear mite yang lebih suka menyerang anjing tetapi ada juga yang bisa menyerang keduanya. Anak kucing dapat tertular ear mite dari induknya.

Ear mite juga dapat menyerang kelinci, hamster, marmut, gerbil, musang, mencit, tikus, dll. Meskipun kadang dapat menyebabkan sedikit rasa gatal pada kulit manusia, ear mite tidak menular & menyebabkan penyakit kepada manusia.

Bahaya/akibat ear mite

Ear mite dalam telinga sangat mengganggu, terasa gatal dan mengiritasi telinga. Lebih lanjut dapat terjadi infeksi. Infeksi telinga yang tidak segera ditangani dapat berlanjut menjadi berbagai penyakit serius, bahkan hilangnya kemampuan pendengaran. Ear mite juga kadang dapat hidup di bagian tubuh lain selain telinga dan menyebabkan penyakit kulit.

Manajemen pengobatan

Saat ini berbagai obat suntik dan obat tetes telinga untuk membasmi ear mite telah banyak tersedia. Obat suntik (hanya di Dokter hewan) biasanya merupakan golongan avermectin (ivermectin, selamectin, dll). Supaya siklus hidup tungau dapat dihentikan, pemberian obat-obatan suntik ini harus diulang dua minggu kemudian.

Berbagai merk obat tetes telinga pembasmi ear mite dapat dibeli di petshop-petshop. Obat tetes ini harus terus menerus diberikan selama 2-4 minggu hingga semua ear mite terbasmi. Kekurangan obat tetes telinga adalah bila ear mite menyebar ke bagian tubuh lain, diperlukan obat lain untuk daerah tersebut.

Beberapa obat anti ektoparasit yang ditetes di punggung/pangkal leher juga dapat digunakan untuk membasmi ear mite. Contoh obat-obatan jenis ini adalah revolution (mengandung selamectin) frontline (mengandung fipronil). Tetap perlu diperhatikan waktu pemberian ulang obat-obatan tersebut tersebut agar siklus hidup ear mite dapat dihentikan.

Semua kucing atau hewan lain (seperti kelinci, marmut, hamster, musang) yang hidup bersama atau kontak fisik dengan kucing juga harus diobati. Supaya tidak terjadi infeksi ulang dari hewan lain dan ear mite dapat benar-benar tuntas terbasmi.

Referensi : drh. Neno Waluyo S.
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar:

Post a Comment

Mohon untuk berkomentar dan kritik yang bersifat membangun, Terima kasih.